Makalah Tentang Bayam
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Negara ini memiliki kekayaan
alam yang sangat melimpah, baik kekayaan fauna maupun kekayaan floranya.Tidak
salah lagi bahwa di Indonesia terdapat banyak tumbuhan yang beraneka ragam
lengkap dengan ciri khasnya masing-masing.Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui
oleh garis khatulistiwa yang berdampak pada iklimnya, yaitu tropis dan
banyaknya gunung berapi yang masih aktif, menghasilkan tanah yang unsur hara,
sehingga tanahnya subur dan cocok untuk berbagai macam jenis tanaman.
Berbicara mengenai sayuran,
terutama bayam, tumbuh amat melimpah hampir di seluruh wilayah
Indonesia.Tanaman ini mudah sekali untuk tumbuhnya karena dipengaruhi oleh
kondisi iklim dari negara ini.Dan masyarakat biasanya memanfaatkannya sebagai
bahan makanan, seperti diolah menjadi sayur bening, sayur bayam atau biasa
dikenal dengan sayur kunci.
Kandungan gizi dan vitaminnya
sangat banyak, khususnya bagi anak-anak yang sangat memerlukan gizi dan vitamin
untuk pertumbuhan.Kandungannya terdiri dari protein, karbohidrat, lemak,
vitamin, mineral dan serat. Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga
dapat menurunkan kolesterol, gula darah, menurunkan tekanan darah dan
melancarkan peredaran darah serta dapat mencegah kanker usus, diabetes dan gagal
ginjal.
Akan tetapi, bagi sebagian
orang terutama anak-anak pastinya akan bosan dengan olahan dari sayur bayam
yang hanya sebagai sayuran saja. Maka dari itu diperlukan solusi untuk mengubah
anggapan dari orang-orang bahwa sayur bayam bisa diolah menjadi cemilan yang
enak.
Untuk itu peneliti tertarik
mengembangkan sayur bayam menjadi keripik bayam yang dicampur dengan
bumbu-bumbu tetapi tidak menghilangkan rasa khas dari bayam, sehingga rasanya
akan membuat orang tertarik untuk mencoba mengkonsumsinya.
B. Tujuan Program
Setiap usaha yang dilakukan
tidak dapat terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Penelitian ini mempunyai
beberapa tujuan, sebagai berikut:
1. Membuat produk inovatif dari
tanaman bayam (Amaranthus spp).
2. Mengetahui peluang usaha dari
produk Keripik Bayam (Amaranthus spp).
3. Mengetahui tingkat produksi
dan penjualan yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Tanaman Bayam
Bayam (Amaranthusspp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran
hijau.Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang
tersebar ke seluruh dunia.Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.
Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa
Inggris
sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering
disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa
Inggris
(mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain Bayam (Spinacia).
2. Jenis-Jenis Tanaman Bayam
Di tingkat konsumen, dikenal
dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik
berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya
dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk
waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer seperti
sayur bayam dan sayur bobor.Bayam petik biasanya berasal
dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama diambil
dari A. tricolor.Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A.
spinosus (bayam duri) dan A. blitum (bayam kotok).
Kandungan besi pada bayam
relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi
penderita anemia.
Beberapa kultivar A.
tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai sebagai
tanaman hias, meskipun dapat pula disayur.Jenis tanaman hias lainnya adalah A.
caudatus karena tandan bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti
ekor.Di tempat asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat.Biji ini sekarang juga
populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.
3. Kandungan Gizi Bayam dan Manfaat
Mengkonsumsinya
Kandungan gizi bayam tentu saja hanya akan didapat oleh
tubuh ketika kita dengan rutin mengkonsumsinya. Menyukai bayam tidaklah
salah.Dengan mengkonsumsi bayam ternyata banyak manfaat yang dapat kita ambil
bagi kesehatan kita. Daun bayam sangat baik bagi kesehatan ginjal dan organ
pencernaan karena bayam kaya akan serat sehingga dapat mengatasi sembelit dan
melancarkan buang air besar.
Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat
menurunkan kolesterol, gula darah, menurunkan tekanan darah dan melancarkan
peredaran darah serta dapat mencegah kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.
B. MEKANISME DAN RANCANGAN AKTIVITAS
1. Mekanisme Aktivitas
a). Analisis Produk.
Produk
yang di tawarkan dalam usaha kami, berupa
keripik yang terbuat dari sayur bayam dengan karakteristik produk kami yang kreatif dan inovatif. Keunggulan
produk kami dibanding dengan produk lain di pasaran adalah :
· Tanpa mengandung bahan pengawet, pemanis, pewarna.
·
Daya tahan keripik untuk disimpan dalam waktu lama.
· Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas.
b). Strategi
Harga.
Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang
ditetapkan adalah dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami
lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing kripik lainnya, tetapi kualitas
produk tetap bagus agar dapat mencakup seluruh elemen masyarakat. Dan
memberikan diskon bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah banyak.
c). Strategi
Distribusi dan Promosi
Dalam rangka memperluas
daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan agen untuk
memasarkan produk khususnya di kampus, sekolah, warung atau toko di perumahan
dan kantor di Kota Surabaya. Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat
memperluas daerah pemasaran. Sementara pemasaran akan dilakukan di sekitar
tempat usaha. Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada
di daerah lain (di luar Kota Surabaya) dan dikenai beban ongkos kirim yang
disesuaikan dengan lokasi/daerah pemesan. Dengan adanya sistem layan antar ini
diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Sistem
pembayaran yang akan kami lakukan sebagai berikut:
·
Pembayaran
dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil
langsung (melalui rekening bank).
·
Pembayaran
kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu.
d). Analisis Pasar.
a. Profil Konsumen
Target profil konsumen kami adalah seluruh lapisan masyarakat dari semua
kalangan, yang terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa.
b. Pesaing dan Peluang Pasar
(1).Potensi dan Segmentasi
Dikawasan Surabaya dan sekitarnya masih jarang yang menjual olahan dari
sayur bayam menjadi keripik, meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis
dengan kami tetapi mereka pada umumnya hanya memproduksi jika ada pesanan saja.
Dengan situasi persaingan yang demikian itu, kami melihat bahwa
kesempatan bagi usaha kami untuk berkembang masih terbuka lebar dan membuat
kami semakin mantap untuk memulai usaha ini.
(2).Strategi Pemasaran
Ø
Produk
§ Menggunakan bayam alami (tanpa pengawet).
§
Tanpa penyedap
rasa dan pewarna.
§
Proses
pembuatannya secara tradisional.
Ø
Harga
§
Harga kripik
bayam (100 gr) Rp 5.000
Ø
Media promosi
§
Dari mulut ke
mulut.
§ Melalui brosur / selebaran.
§ Menggunakan media online,
seperti blog, twitter, facebook.
2. Metodologi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan program ini, kami
menerapkan beberapa metode, yaitu :
1.
Survei Lokasi
Survei
dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon
masyarakat demi kemajuan usaha
2.
Survei Pasar
Kami
melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta
melihat pesaing yang ada.
3.
Persiapan
Proses
ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta pasar. Dalam persiapan ini kami
menyiapkan tempat serta produk-produk yang akan kami jual.
4.
Pembuatan Sampel
Memproduksi
dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan produk sebelum siap
dipasarkan ke masyarakat.
·
50 gr daun
bayam, rebus, iris halus.
·
250 gr tepung
terigu.
·
air.
·
minyak untuk
menggoreng.
Bumbu halus yang digunakan :
·
4 siung bawang
putih dipotong halus
·
1 sdt garam
·
1 sendok teh
ketumbar
·
3 butir kemiri
dirajang halus
Cara Membuat Keripik Bayam :
·
Cuci bersih daun
bayam satu per satu, buka lembarannya dan keringkan.
·
Bahan bumbu
dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus.
·
Sediakan piring
ceper lalu campurkan tepung, bumbu dan larutkan dengan air.
·
Aduk sampai
membentuk adonan, kalau bisa jangan terlalu encer. Lalu panaskan wajan dengan
api sedang setelah sebelumnya diberi minyak goreng.
·
Tunggu sampai
minyak panas.
·
Dengan capitan
celupkan satu per satu bayam ke dalam adonan tepung dan goreng hingga
kecoklatan dan kering.
·
Angin-anginkan,
bayam siap dimasukkan ke dalam plastik.
C. JUMLAH TENAGA KERJA
Industri manisan dan sirup
belimbing wuluh ini memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang dengan spesialisasi
pekerjaan sebagai berikut :
No
|
Spesialisasi
pekerjaan
|
Jumlah
|
1.
|
Pemilik + Keuangan
|
1 orang
|
2.
|
Pemasaran
|
1 orang
|
3.
|
Penyediaan Bahan Baku
|
1 orang
|
4.
|
Proses Awal + Pengolahan
Bumbu
|
1 orang
|
5.
|
Proses Akhir + Pengemasan
|
1 orang
|
D. ANALISIS SWOT
1. Strength (Kekuatan) :
·
Jarangnya usaha sejenis.
·
Modal untuk memulai usaha kecil.
·
Bahan baku banyak tersedia di Surabaya.
·
Tempat produksi di Surabaya.
·
Bayam tidak mengenal kondisi cuaca.
2. Weakness (Kelemahan) :
·
Jumlah tenaga produksi terbatas.
·
Produk tidak tahan terlalu lama jika tidak ditaruh di
lemari es karena tanpa pengawet.
3. Opportunity (Peluang) :
·
Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena masih
jarang usaha kripik bayam ini di wilayah Surabaya.
·
Produk baru.
·
Keunggulan produk kripik bayam ini, tanpa menggunakan bumbu-bumbu
instant sehingga cita rasanya sangat khas.
·
Hargakripik bayam ini tidak begitu menguras kantong,
sehingga bisa dinikmati oleh semua orang.
4. Threaths (Ancaman) :
·
Timbul usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda.
·
Jaringan pemasaran yang belum luas.
·
Perubahan selera konsumen.
· Kesediaan bahan baku yang terbatas (tidak mencukupi permintaan)
E. ASPEK PEMASARAN
Gambaran mengenai aspek
pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek pemasaran, strategi maupun
indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar secara langsung
yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk menambah jumlah
produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pemasaran, yaitu semakin
meluasnya pangsa pasar akan produk tersebut.
1. Perkiraan
Jumlah Permintaan
Produksi 10 ikat bayam dalam
1 hari menghasilkan 30 bungkus dan untuk 1 bulannya mencapai 900 bungkus.Untuk
itu jumlah permintaan nyata kami perkirakan 80% dari jumlah produksi tiap
bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.
2. Perkiraan
Jumlah Penjualan
Data
Penjualan Keripik Bayam
Tahun
|
Y (Unit)
|
X
|
XY
|
X2
|
2010
2011
2012
|
10.000
10.500
11.000
|
-1
0
1
|
-10.000
0
11.000
|
1
0
1
|
TOTAL
|
31.500
|
1.000
|
2
|
Perkiraan jumlah penjualan
Keripik Bayam setiap tahunnya menggunakan cost
squaredimana :
Y : prediksi penjualan
X : waktu penjualan (tahun)
Persamaan: Y = a + bx
Y = 10.500 + 500 (X)
Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 –
2015)
Tahun 2013 : 10.500 + 500 (2) = 11.500
Tahun 2014 : 10.500
+ 500 (3) = 12.000
Tahun 2015 : 10.500
+ 500 (4) = 12.500
F. ASPEK OPERASIONAL
1. Gambaran
Umum
Dalam memproduksi keripik
bayam diperlukan beberapa tahapan proses produksi mulai dari persiapan
bahan-bahan mentah sampai produk jadi. Bahan baku keripik bayam utamanya adalah
sayur bayam, garam, air, dan tepung terigu. Di samping bahan utama, juga ada
beberapa bahan pendukung yaitu bawang putih, ketumbar, kemiri dan minyak
goreng.
2. Perencanaan
pelaksanaan produksi
a. Perhitungan
Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam unit.
No
|
Bahan Baku + Penolong
|
Harga
|
Harga Per unit
|
1
|
Sayur Bayam
|
2.000/ikat
|
500
|
2
|
Garam
|
1.500/1 kg
|
150
|
3
|
Air
|
750/5 liter
|
150
|
4
|
Minyak Goreng
|
6.000/liter
|
2.000
|
6
|
Bawang Putih
|
10.000/kg
|
250
|
7
|
Ketumbar
|
5.000/gr
|
150
|
8
|
Kemiri
|
2.000/sachset
|
100
|
TOTAL
|
3.400
|
a. Kebutuhan
Bahan Baku dan Bahan Penolong per Tahun (rupiah).
Bahan Baku
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
Sayur Bayam
|
1.500.000
|
1.750.000
|
2.000.000
|
2.250.000
|
2.500.000
|
2.750.000
|
Garam
|
450.000
|
525.000
|
600.000
|
675.000
|
750.000
|
825.000
|
Air
|
450.000
|
525.000
|
600.000
|
675.000
|
750.000
|
825.000
|
Minyak Goreng
|
9.000.000
|
10.500.000
|
12.000.000
|
13.500.000
|
15.000.000
|
16.500.000
|
Bawang Putih
|
750.000
|
875.000
|
1.000.000
|
1.125.000
|
1.250.000
|
1.375.000
|
Ketumbar
|
450.000
|
525.000
|
600.000
|
675.000
|
750.000
|
825.000
|
Kemiri
|
||||||
TOTAL
|
12.600.000
|
14.700.000
|
16.800.000
|
18.900.000
|
21.000.000
|
23.100.000
|
c.
Kapasitas Tenaga Kerja (2010-2015)
Jumlah Tenaga Kerja
|
Kapasitas Per Hari
|
Kapasitas Per Tahun
|
5
|
7
|
10.000
|
ASUMSI :
Dalam
1 bulan terdapat 30 hari kerja
d. Penentuan
Harga
Biaya bahan baku :
Rp. 3.400
Biaya tenaga kerja :
Rp. 2.000
Biaya lain-lain :
Rp. 1.000
Harga jual produk :
Rp.
6.500
*Keterangan: Untuk saat ini, harga jual produk
keripik bayam seharga Rp. 5.000/100 gr
e.
Gaji dan Upah
No
|
Jenis
Pekerjaan
|
Jumlah
Karyawan
|
Jumlah
Gaji / orang (per bulan)
|
Total
gaji
|
1
tahun
|
1.
|
Pemilik
|
1
orang
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
Pemasaran
|
1
orang
|
100.000
|
100.000
|
1.200.000
|
3.
|
Penyediaan
|
1
orang
|
100.000
|
100.000
|
1.200.000
|
4.
|
Proses Awal
|
1
orang
|
80.000
|
80.000
|
960.000
|
5.
|
Proses Akhir
|
1
orang
|
80.000
|
80.000
|
960.000
|
Jumlah
|
5
orang
|
4.320.000
|
G. STRUKTUR
ORGANISASI
Tugas
dan tanggung jawab pada masing-masing bagian, yakni :
1. Pemilik + Keuangan : pemilik
bertugas dalam pengambilan keputusan, melakukan pengawasan dan menyusun
anggaran perusahaan sendiri, serta mencatat, mengatur, dan merencanakan
masuknya uang yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, dan melakukan
penyimpanan arsip-arsip atau dokumen yang berhubungan dengan perusahaan itu
sendiri.
2. Pemasaran : bertugas untuk memperluas pangsa pasar dalam
mempromosikan produk keripik bayam tersebut.
3. Produksi : bertugas untuk
mengolah bahan mentah menjadi produk keripik bayam yang siap dipasarkan. Tenaga
kerja pada bagian produksi terdiri atas :
v Penyediaan
bahan baku : tenaga kerja pada bagian ini bertugas menyediakan bahan mentah dan
bahan penolong yang digunakan sebagai bahan olahan produk.
v Proses
awal dan Pengolahan Bumbu: tenaga kerja pada bagian ini bertugas membersihkan
bayam, pengolahan bumbu dan adonan untuk keripik.
v Proses
akhir dan Pengemasan : tenaga kerja pada bagian ini bertugas memproses setelah
keripik diberi bumbu dan adonan yang selanjutnya digoreng dan didinginkan
hingga minyaknya terpisah. Selain itu juga bertugas mengemas hasil dari keripik
yang telah digoreng.
H. ASPEK KEUANGAN
Aspek
keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara
keseluruhan dan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti
kelayakan suatu usaha. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang tepat agar perusahaan dapat
melakukan efisiensi yang selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan yang
diharapkan. Penilaian aspek keuangan meliputi penilaian sumberdana yang
diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya investasi
selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur
investasi, proyeksi neraca, laporan rugi-laba dan arus kas untuk beberapa
periode kedepan, serta kriteria pemilihan investasi.
Maka pembahasan aspek keuangan pada home industriKeripik Bayam adalah
sebagai berikut:
1. Kebutuhan
dana investasi
Untuk
menandai suatu kegiatan investasi maka diperlukan dana yang relatif besar. Dana
tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu
dari modal sendiri atau modal yang berasal dari pinjaman pihak kedua. Sumber
dana pada
Industri ini adalah modal sendiri yang dikeluarkan oleh pemilik yaitu
sebesar Rp. 2.500.000 yang kemudian digunakan sebagai modal awal untuk memulai usaha.Modal tersebut tidak termasuk
aktiva tetap berupa tanah dan rumah yang dijadikan sebagai tempat usaha karena
tanah dan rumah yang dijadikan tempat usaha merupakan rumah pribadi pemilik
usaha.
JENIS INVESTASI
|
Jumlah
|
HARGA (Rp.)
|
Kompor Gas 3kg
Sutil
Wajan
Peralatan lain
|
2
2
2
-
|
300.000
50.000
80.000
200.000
|
Jumlah
|
630.000
|
Penyusutan per tahun 3% = 3% x Rp. 630.000 = Rp. 18.900
2. Biaya
Pokok Produksi
Biaya
Pembelian Bahan Produk Keripik Bayam
Tahun 2010-2015
Tahun
|
Total Penjualan
|
Harga (Rp.)
|
Jumlah (Rp.)
|
|
2010
|
10.000
|
3.400
|
34.000.000
|
|
2011
|
10.500
|
3.400
|
35.700.000
|
|
2012
|
11.000
|
3.400
|
37.400.000
|
|
2013
|
11.500
|
3.450
|
39.675.000
|
|
2014
|
12.000
|
3.450
|
41.400.000
|
|
2015
|
12.500
|
3.450
|
43.125.000
|
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk dapat
dikonsumsi seluruh kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Wilayah yang dituju untuk industri ini pun belum cukup luas, sementara hanya
meliputi daerah Surabaya dan Sidoarjo.
Untuk peluang pasar sendiri dapat terlihat dari Analisis SWOT, dimana
masih jarang pesaing produk sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan
mengutamakan kualitas serta rasa dari produk. Bahan yang digunakan pun sama
sekali tidak menggunakan bahan kimia atau pengawet serta penyedap rasa instant.
Oleh karena itu, diharapkan keripik ini mampu menarik minat pasar serta dapat
menggugah selera bagi masyarakat yang kurang suka makan sayur menjadi suka,
dengan mengkonsumsi keripik bayam ini.
Dari analisis keuangan, dapat dilihat bahwa titik impas (penghasilan =
total biaya) melalui perhitungan BEP (Break
Event Point) adalah sebanyak 394 bungkus. Dari hasil perhitungan analisis
payback periode ditemukan hasil sebesar 1 tahun 8 bulan untuk tingkat pengembalian investasi. Sebenarnya secara teori cukup
menguntungkan, tetapi pada prakteknya jenis waktu tersebut terbilang lama dalam
suatu usaha untuk pengembalian tingkat investasi.
B. SARAN
1.
Kedepannya nanti keripik bayam ini perlu adanya inovasi
baik dari segi rasa, bentuk maupun kemasan, karena selera dari konsumen seiring
perubahan waktu pasti akan berubah.2. Perlu adanya rincian biaya secara
real (untuk sekarang masih sekedar ramalan) agar diketahui indeks pengembalian
investasi dan keuntungan secara detail sehingga bisa ditarik kesimpulan apakah
usaha ini menguntungkan atau tidak.
P
BalasHapus